Tuesday, April 1, 2014

Sayuran Jepang di Indonesia

pertaniandanpeternakanku.blogspot.co.id

Sekitar 70 jenis sayuran beredar di Jakarta. Beberapa di antaranya ada yang disebut sayuran jepang. Disebut demikian, karena sayuran yang beredar di Indonesia itu memiliki nama khas Jepang, dan sebelumnya memang belum dikenal masyarakat kita. Sebutan itu juga digunakan untuk jenis-jenis sayuran introduksi, yang benihnya memang diimpor dari Jepang.

Trend makan sayuran dalam jumlah banyak semakin marak dalam masyarakat modern di kota-kota besar. Hal itu terpantau dengan makin berkembangnya pasar swalayan yang menyediakan berbagai jenis sayuran segar.

Kebiasaan baru itu mendorong petani di Cipanas (Cianjur), Sukabumi, Lembang, dan Pengalengan, untuk aktif memproduksi jenis-jenis sayuran yang dibutuhkan konsumen. Jenis yang dikembangkan sayuran introduksi, terutama untuk memenuhi keperluan masakan Eropa, Cina, Korea, dan Jepang.

Dari sekitar 70 jenis sayuran yang beredar di Jakarta dalam bentuk batang, daun, bunga, buah, atau umbi, beberapa di antaranya merupakan jenis-jenis yang diperdagangkan dengan nama Jepang. Berikut ini jenis-jenis sayuran jepang itu.

1. Daikon

Daikon lazim disebut lobak di Indonesia. Umbi dari tanaman Raphanus hibrida itu berukuran raksasa. Bentuknya bulat memanjang, berkulit putih bersih. Bobotnya sekitar 2 kg per umbi. Rasanya manis agak getir. Kegunaannya untuk campuran soto, sup, dan sayur asin.

2. Edamame

Edamame lazim disebut kedelai jepang. Sosok tanaman dan bentuk lolongnya mirip kedelai biasa, tapi lebih besar ukurannya. Kulit polong hijau, hitam, atau kuning. Polong itu tak dapat dipanen serentak, tapi harus dipilih pemetikannya sampai tanaman berumur 65 hari. Yang dipanen polong yang masih muda. Kegunaannya untuk direbus sebagai camilan, campuran sup, dan sayur asam.

3. Gobo

Gobo adalah umbi tanaman Artium Lappa, yang berbentuk bulat memanjang seperti lobak atau wortel. Tanamannya berdaun besar seperti perisai. Akar tunggangnya membentuk umbi. Umbinya berbentuk lurus seperti mata tombak sepanjang 60-100 cm. Manfaatnya sebagai campuran sup, ditumis, atau digoreng dengan tepung. Kalau diiris-iris tipis, umbi gobo bisa diasin. Manfaat lain ialah sebagai bahan pembuatan kecap dan gula.

4. Hajikami

Hajikami adalah tunas yang diperoleh dari tanaman jahe untuk sayur adalah kuncup dan sedikit pucuk batang. Warnanya putih untuk rebung jahe putih, dan putih kemerahan untuk rebung jahe hijau. Kegunaannya sebagai bahan asinan.

5. Horenzo

Horenzo adalah sebutan sayuran yang mirip bayam. Tanamannya berdaun lebar, dengan nama ilmiah Spinacia oleracea. Daun melebar di bagian bawah, menyempit pada ujungnya. Daun itu bertangkai panjang, permukaannya halus dengan pinggiran bergerigi besar. Warnanya hijau cerah sampai hijau gelap. Panen dilakukan ketika masih muda, dengan cara memetik bagian daunnya. Kegunaannya untuk disayur, dikukus, dan ditumis.

6. Kaboca

Kaboca alias labu jepang adalah buah yang berasal dari tanaman Cucurbita moschatta varietas Melanoformis makino. Diduga tanaman itu asli dari Jepang. Ukuran buah mungil, Berbobot sekitar 2 kg perbuah. Kulitnya hijau tua berbercak kuning atau cokelat muda. Daging buah kuning keemasan. Kalau direbus daging buahnya terasa manis, guruh, mirip kentang. Kegunaannya dibuat kolak, campuran sup, bahan dasar pembuatan dodol. Buah yang masih muda enak sekali disayur.

Lihat juga : Manfaat Bayam, Sayuran Anti Kanker
                     - Vaksinasi Virus Cabai
                     - Cara Memperbaiki Mutu Buah Belimbing Demak
                     - Sayuran Mencegah Kanker

7. Kyuri

Kyuri lebih dikenal dengan sebutan mentimun jepang di Indonesia. Buahnya berasal dari tanaman Cucumis sativus varietas japanese. Bentuk buahnya langsing, panjang, berkulit hijau tua, halus. Buahnya berdaging putih, lembut, renyak, manis, dengan kadar air rendah. Kegunaannya dibuat acar, selada, hiasan hidangan, diasin dalam bentuk slice (irisan-irisan tipis) atau pikel (mentimun kecil utuh).

8. Mithsuba

Mitsuba adalah sejenis sayuran daun yang mirip seledri, nama latinnya oenanthe linearis. Tanamannya tumbuh tegak, membentuk rumpun lebar setinggi 50-80 cm. Bentuk daun lebar, berupa daun majemuk menjari dengan anak daun tiga helai. Yang dimanfaatkan daunnya yang masih muda. Kegunaannya untuk lalap, baik yang masih mentah atau sudah diolah setengah matang.

9. Okura

Okura adalah sebutan untuk buah okra, yang berasal tari tanaman Abelmoschus esculentus. Sebetulnya sayuran ini bukan asli dari Jepang, karena tanamannya berasal dari Afrika dan Asia bagian barat. Yang dimanfaatkan buahnya yang masih muda, berukuran panjang 5-12 cm, berbentuk segi 5-8 seperti belimbing. Warnanya hijau atau merah keunguan. Daging buah berlendir. Buah dipanen sekitar 10 hari setelah bunga muncul. Kegunaannya untuk masakan pelengkap misalnya sup.


10. Nasubi

Nasubi adalah sebutan untuk buah terung dari Jepang. Asalnya dari tanaman Solanum melongena varietas esculentum. Sebetulnya jenis tanaman itu asli berasal dari India dan Indonesia. Warna buah ungu tua kehitaman. Buahnya berdaging halus, tebal, empuk, berair, dan berbiji sedikit. Bobot per buah rata-rata 120 gram. Kegunaannya untuk membuat tempura (makanan khas Jepang) digoreng atau diulek dengan cabai merah.

11. Zucchini

Zucchini alias labu sucini adalah buah dari tanaman Cucurbita pepo. Buah ini di Eropa lebih dikenal dengan sebutan squash. Tanamannya tidak merambat, tapi tumbuh tegak setinggi 25-40 cm, rimbun. Helaian daunnya berbentuk menjari. Bentuk buah bulat panjang mirip mentimun, dan dipanen muda umur 5-7 hari setelah bunganya keluar. Diameter buah 4 cm, bobot 200 gram per buah. Warna buah kuning emas atau hijau, berdaging putih, bertekstur halus. Rasanya renyah, tapi hambar. Kegunaannya untuk sayur tumis, atau dipanggang.

Selain jenis-jenis sayuran di atas, masih banyak sayuran introduksi lain yang ditanam di Indonesia. Misalnya kol bulat, brokoli, sawi putih, daun bawang, bawang bombai, bawang lokio, tomat, cabai, kentang, kapri, buncis, pakcoy dan paprika.

Terima Kasih dan Semoga Bermanfaat