Wednesday, April 30, 2014

Macam macam Kucing Exotic

pertaniandanpeternakanku.blogspot.com

Berikut ini adalah macam - macam jenis kucing exotic yang akan menambah pengetahuan anda tentang kucing hias, dan mungkin membuat anda ingin membelinya.

Kucing Cymric


Nama latin : Felis lybica domestica

Nama lain : -

Ras ini merupakan keturunan kucing manx, tapi berbulu panjang. Ia muncul dari peranakan manx normal di Kanada tahun 1960-an dan di breeding, akhirnya jadilah cymric. Kombinasi warna apa pun memenuhi syarat, asalkan menyerupai manx. Panjang bulunya dari medium sampai panjang. Ia memiliki bulu lapisan dalam, tapi agak berbeda dengan persia. Ujung bulunya mengkilap dan lembut. Karakter kucing ini tidak berbeda dengan manx.

Kucing Havana Brown


Nama latin : Felis lybica domestica

Nama lain : Chestnut brown

Namanya mengacu pada warna bulu yang cokelat mirip tembakau havana untuk cerutu. Ras ini didapatkan secara kebetulan hasil perkawinan ras bulu pendek berbulu hitam betina dan siam cokelat jantan. Keturunan pertamanya lahir di Inggris pada 1952. Bulunya hanya satu warna hingga kumisnya pun sama warnanya, kecuali pink di tapak kaki. Karakternya lincah, suka bermain, 'cinta rumah', dan bisa jadi teman yang ideal. Agar tetap cantik, bulunya perlu disikat dan dibersihkan dengan kain flanel.

Kucing Kashmir


Nama latin : Felis lybica domestica

Nama lain : Himalayan solid color

Sebenarnya, kashmir merupakan ras himalayan tapi warna bulunya polos. Kalangan yang berkepentingan tidak mau menerima ras ini sebagai himalayan. Apalagi ia telah diseleksi dengan bulu yang kaya akan warna cokelat atau lila. Sementara, ahli Inggris menganggap kashmir sebagai kucing persia. Kendati klasifikasinya belum jelas benar, hobiis mengakui kecantikan kucing berhidung pesek ini.

Kucing Malayan


Nama latin : Felis lybica domestica

Nama lain : -

Malayan resmi dikenal sebagai ras Amerika tahun 1980. Ia merupakan saudara kembar kucing burmese. Bedanya hanya pada warna saja. Warna bulu yang memenuhi syarat ialah beige (antara abu-abu dan cokelat), biru dan platinum. Bulunya lembut, pendek, dan teksturnya seperti kain satin. Kepribadiannya 'hangat', keras kemauan dan suka diajak jalan-jalan dan vokalnya lantang.

Kucing Ocicat


Nama latin : Felis lybica domestica

Nama lain : -

Penampilannya mirip kucing kampung berbulu belang. Corak bulunya bertotol-totol warna gelap di atas dasar warna krem. Bulunya pendek dan mengkilap. Ia lahir dari persilangan abyssinian dan chocolate point siamese. Ocicat termasuk kucing yang ramah, menarik perhatian seperti kedua nenek moyangnya, dan suka bermain. Ukuran tubuhnya cenderung besar, berkisar antara 6 - 7,5 kg. 

Kucing Oriental Shorthair


Nama latin : Felis lybica domestica

Nama lain : - 

Kucing yang satu ini mirip benar dengan siam, karena ia merupakan 'versi' polosnya. Ia 'diciptakan' dari breeding ras siamese sejak beberapa abad lalu. Di Amerika Serikat, kelahirannya ditandai pada tahun 1970, sedang para breeder Inggris telah sukses membiakkan 10 tahun sebelumnya. Warna bulunya yang pendek dan mengkilap itu dibedakan menjadi 5 kelompok, yakni polos, shaded (berbayang), smoke, tabby (belang), dan parti-color.

Terima Kasih dan Semoga Bermanfaat

Tuesday, April 29, 2014

Hindari Pakan Berlebihan pada Anjing dan Kucing Anda

Porsi pakan bagi hewan peliharaan tidak cukup hanya mengenyangkan dan bergizi saja, namun perlu dipertimbangkan keseimbangan nutrisinya. Bila kelebihan atau kekurangan salah satu elemen gizi, bisa mengakibatkan si hewan sakit.


Supaya organ tubuh bisa berfungsi efektif sebagaimana mestinya, hewan peliharaan seperti anjing dan kucing memerlukan pakan cukup. Di antara unsur-unsur pakan, ada yang tidak bisa dibentuk oleh tubuh hewan itu sendiri dari prekursor atau bahan lain. Sehingga mesti disuplai dari luar dalam bentuk pakan yang disebut nutrisi esensial.

"Nutrisi esensial ini proporsinya mesti seimbang di dalam tubuh. Jika kekurangan, hewan bakal terkena penyakit defisiensi dan sebaliknya kalau kelebihan mengakibatkan ketidakseimbangan nutrisi lain, bahkan keracunan," kata Josephine M. Wills dalam Waltham Symposium.

Nutrisi mesti optimum


Hobiis anjing atau kucing kadang-kadang lupa atau bahkan tidak tahu tentang kebutuhan nutrisi hewan peliharaannya. Ada yang hanya memberikan pakan asal kenyang saja, hingga suatu saat si hewan menderita kekurangan unsur nutrisi (defisiensi). Namun ada juga yang karena terlalu sayang pada peliharaannya, menyediakan pakan dengan nilai gizi berlebihan (keracunan).

Agar terhindar dari kedua akibat buruk salah pakan, kadar nutrisi dalam tubuh dijaga dalam jumlah optimum - tidak kurang, tidak pula lebih. Contoh nutrisi yang sebaiknya selalu berada dalam kisaran optimum adalah Vitamin A dan D, kalsium, fosfor, selenium, dan kebutuhan energi. Di alam, kucing dan anjing memperoleh menu seimbang dari hasil berburu, menangkap mangsa, dan mengkonsumsi mangsa tersebut.

Mereka tidak cuma makan daging si mangsa, namun juga tulang. Bagi satwa yang dipelihara di rumah, keseimbangan gizi jelas tergantung pada cara pemiliknya memberikan makan. Pakan bergizi memang baik, tapi kalau tidak seimbang malah merepotkan. Untuk menghindarinya, ada baiknya pemilik hewan peliharaan mengetahui tentang ekses pemberian pakan yang tidak balance.

Kegemukan hingga gangguan serius


Akibat salah makan yang paling umum terjadi pada anjing dan kucing adalah kegemukan. Penyebabnya, kelebihan porsi pakan ketika mereka masih 'anak-anak' atau pada anjing ras kecil atau medium. Kegemukan memang tidak secara langsung menimbulkan penyakit, namun cenderung memperpendek umur hewan karena gangguan yang lebih serius.

Vitamin A memang sangat penting bagi hewan, tapi kalau sampai terjadi kelebihan akan berefek gangguan pada tulang. Ini akibat pemberian minyak hati ikan atau hati berlebihan pada menunya sehari-hari. Kucing sangat menyukai pakan mengandung hati, sehingga pemiliknya mesti bisa menjaganya dari ' kecanduan'.

Kelebihan vitamin yang larut dalam lemak disimpan di hati dan kalau sampai keracunan dapat mengganggu organ tubuh ini. Sebaliknya defisiensi Vitamain A, antara lain meningkatkan kerentanan tubuh terhadap infeksi mikrobia, penurunan bobot, dan gangguan pada mata.

Vitamin D umumnya berpengaruh pada tulang. Tubuh anjing dan kucing mampu mensintesis vitamin ini dengan bantuan sinar matahari, jadi kebutuhannya relatif sedikit. Kasus ini jarang terjadi. Di lain pihak, overdosis Vitamin D sangat mudah ditemukan lantaran satwa kebanyakan mengkonsumsi minyak ikan.

Vitamin E termasuk yang sedikit diketahui dampak negatifnya bila kadarnya terlalu banyak dalam tubuh. Yang jelas, jika sampai terjadi defisiensi pada anjing akan membuatnya mandul, gangguan pertumbuhan otot, dan penurunan kekebalan tumbuh. Sementara, kucing akan mengalami pembengkakan lemak tubuh yang disebut yellow fat disease.

Selain vitamin-vitamin, hewan juga mengalami defisiensi mineral lain seperti Zn, Cu, P, dan Ca. Penyebab defisiensi tidak semata-mata karena kekurangan, namun kadang dipengaruhi oleh kadar mineral lain dalam tubuh. Sedangkan defisiensi sendiri seringkali berkaitan dengan kebiasaan makan yang tidak variatif atau kurang memadai nilai gizinya.

Kondisi penyimpanan pakan yang buruk dan tingginya kerentanan si hewan terhadap kondisi tersebut juga menjadi faktor penunjang. Oleh sebab itu, pemilik hewan peliharaan sebaiknya memberi makan dalam porsi cukup dan bernutrisi lengkap.

Terima Kasih dan Semoga Bermanfaat
Sumber : Majalah Trubus

Monday, April 28, 2014

Pesona Bonsai Japanese Maple

Warna daunnya bisa menipu mata. Pasalnya, tidak bisa dibedakan yang mana daun muda dan daun tua yang menguning. Di musim semi, daunnya berwarna perunggu, dan semarak merah di musim gugur. Di musim panas warnanya malah menghijau. Pesona ini tidak akan hilang meski seluruh daun gugur menginggalkan rangkaian ranting.

Bonsai Japanese Maple
Keindahan demikian memang tidak bisa dipungkiri. Sejak dulu japanese maple senantiasa menjadi pilihan sebagai ornaman taman, atau pohon pelindung di sepanjang jalan. Tidak hanya daunnya yang berubah mengikuti musim, batangnya pun memiliki corak dan warna menarik. Japanese maple alias acer (Acer palmatum) menampilkan kulit batang berwarna merah koral terang.

Warna batang dan daun yang lain daripada yang lain inilah yang membuat acer pantas tampil eksklusif. Sayangnya keindahan ini hanya dapat dinikmati di negeri 4 musim, sebagaimana daerah asalnya di Cina dan Jepang. Pertumbuhan japanese maple sangat lambat. Setiap tahun tingginya hanya bertambah 15 atau 20 cm dan hanya bisa mencapai 3-6 m.

Kanopinya berbentuk kubah agak dalam sehingga maple muda perlu disangga agar tetap kokoh. Daunnya bercuping sepanjang 5-10 cm dengan ujung meruncing. Jumlah cuping bervariasi 5 atau lebih. Daun-daun ini tersusun pada cabang yang rimbun dan menyebar, hingga susunan daunnya terlihat seperti renda.

Keindahan acer pun dapat dipindahkan ke dalam sesosok bonsai. Pesona tanpa akhir bahkan hingga saat musim gugur, juga dapat dinikmati dalam bentuk susunan ranting yang eksotik. Sebagai bonsai, japanese maple termasuk bonsai penting. Dari sekitar 17 acer yang populer sebagai ornamen taman 4 musim, 2 jenis japanese maple (A. palmatum dan A. Japonicum) adalah jenis yang mudah dibonsaikan.

Maple yang akan dijadikan bonsai, diambil di alam. Agar mudah dibentuk, dipilih pohon yang banyak memiliki percabangan yang tumbuh dari pokok batang. Bonsai setengah jadi setinggi 1-2 m bisa dibentuk dari pohon setinggi 3,5 m. Untuk ini dibutuhkan waktu sekitar 2 tahun. Selama selang waktu tersebut, cabang-cabang baru akan tumbuh dan bonsai terus di-training.

Dalam keadaan tanpa daun di musim gugur, detil-detil batang dan cabang akan terlihat jelas dan sangat alami. Apalagi batang japanese maple memang memiliki karakter 'tua'. Kadang-kadang batang yang tua mulai merengkah. Bila ini terjadi maka diberikan semacam batuan mineral pengawet kayu untuk menghentikan pembusukan lebih lanjut.

Butuh air banyak


Japanese maple menyukai tanah agak masam dan kompos standar untuk bonsai serta air yang banyak. Japanese maple tidak menyukai cahaya matahari penuh di pertengahan musim panas. Di awal musim semi dan musim gugur ia ditempatkan di tempat cahaya penuh tapi tidak terlalu panas. Di hari-hari terik, japanese maple membutuhkan air sekurang-kurangnya 2 kali sehari.

Tidak banyak hama dan penyakit yang menyerang jenis ini. Kutu dan serangga bersisik merupakan hama yang harus diwaspadai. Awal musim panas sampai musim gugur adalah saat rawan, hingga japanese maple membutuhkan perhatian khusus. Kutu-kutu ini sangat merusak penampilan bonsai.

Untuk membentuk tampilan bonsai yang bagus, setiap ujung ranting yang kurus dan mengganggu penampilan dipetik. Pemangkasan terhadap cabang-cabang yang berlebihan mungkin lebih cocok untuk varietas berukuran besar, tapi sebenarnya juga penting untuk memastikan bahwa tanaman ini kuat dan berdaya tumbuh tinggi. Pemangkasan akan menghasilkan daun-daun yang lebih kecil dan warnanya di musim gugur akan lebih baik.

Repotting di musim semi


Musim semi atau gugur adalah saat untuk mengganti pot. Paling tidak setiap 2 tahun, bonsai japanese maple dipotkan kembali, tepatnya saat tunas utama telah membengkak dan siap untuk membuka. Bila penggantian pot dilakukan di musim gugur, waktunya adalah bila daun-daun telah berguguran. Untuk pohon yang umurnya lebih dari 50 tahun, penggantian pot dilakukan 3 tahun sekali. Media terdiri dari tanah, peat, dan pasir dengan perbandingan 60 : 20 : 20.

Pemangkasan pertama dilakukan saat bagian tanaman di atas permukaan tanah terus bertambah. Pemangkasan ini sebaiknya dilakukan di musim gugur, untuk menghindarkan pengeluaran cairan, karena japanese maple akan 'berdarah' bila dilukai, lebih-lebih di musim semi. Luka ini selanjutnya ditutupi dengan zat khusus.

Prinsip training bonsai japanese maple tidak berbeda dengan bonsai lainnya. Saat pengawatan, perlu diingat bahwa batang jauh lebih tebal dibanding ranting. Karenanya ketebalan kawat juga berbeda. Ranting japanese maple juga tidak terlau lentur, sehingga posisinya harus tetap dijaga dengan hati-hati. Pengawatan dilaksanakan di musim semi.

Tampaknya setiap perlakuan pada bonsai japanese maple sangat tergantung pada musim. Selain perlakuan pemangkasan, penggantian pot, dan pengawatan, pemupukan juga dilakukan saat musim-musim tertentu. Pemupukan yang dilakukan setiap 20-30 hari ini diberikan di musim semi hingga gugur dengan interval di pertengahan musim panas.

Untuk memperoleh pewarnaan yang bagus di musim gugur, pupuk rendah nitrogen bisa diberikan di pertengahan musim panas. Tidak sulit untuk memperbanyak japanese maple. Selain dengan biji, ia juga bisa diperbanyak dengan sambung akar, setek dan layer.

Terima Kasih dan Semoga Bermanfaat
Sumber : Majalah Trubus

Menanggulangi Ulat Buah

Ulat buah ada di mana-mana dan menyerang hampir semua produk buah-buahan baik di halaman rumah maupun di kebun luas. Bahkan kehadirannya bisa membuat kita pusing tujuh keliling. Banyangkan, buah dari kebun kita penampilannya tampak mulus, namun setelah dibelah ternyata berulat. Padahal setahu kita, pemeliharaan tanamannya telah semaksimal mungkin dilakukan. Kalau sudah begitu, siapa tak jengkel? Ulasan kali ini akan membicarakan bagaimana mengatasi masalah ulat buah tersebut.

Ulat buah sebenarnya merupakan salah satu tingkatan stadia hidup serangga bermula dari telur, setelah beberapa hari akan menetas menjadi larva. Larva inilah yang 'menginap' di dalam buah dan menggerogoti bagian-bagian tertentu dari buah. Ada yang hanya menggerogoti kulit, misalnya Nacoleia octasema yang menyebabkan penyakit kudis (scab) pada buah pisang.

Ada yang merusak kulit dalam dan daging buah, misalnya Tirathaba ruptilinea pada buah durian dan rambutan. Ada yang menggerogoti daging, misalnya lalat buah Dacus dorsalis. Dan ada juga yang menggerek sampai ke bagian biji, misalnya Sternochetus frigidus pada mangga.

Melihat contoh diatas ternyata ulat yang menyerang buah beragam jenisnya. Ada yang merupakan keturunan lalat buah, ada yang dari bangsa lalat tapi bukan lalat buah (Diptera), ada yang dari bangsa kupu-kupu dan ngengat (Lepidoptera), ada yang dari bangsa kumbang (Coleoptera), bahkan ada yang dari bangsa lebah, tawon, dan semut (Hymenoptera).

Ulat buah sebenarnya bukan binatang raksasa yang menyeramkan. Panjang maksimal tubuhnya hanya 2-3 cm. Akan tetapi jika mereka menyerang, akan terasa merugikan. Betapa tidak, mutu buah akan menurun dan bahkan akan sulit diterima pasar.

Kendalikan sejak dini


Kapan ulat buah datang menyerang dan dari mana datangnya, hampir-hampir tak diketahui oleh pemilik tanaman. Karena itu tak jarang pemilik tanaman terlambat mengendalikan serangannya. Akibatnya segala upaya yang dilakukan pun sia-sia.

Tindakan pengendalian ulat buah harus dilakukan sedini mungkin sebelum ulat-ulat atau serangganya beraksi. Paling baik pengendalian dilakukan sejak tanaman berbunga, saat hama-hama ini menyerang.

Biasanya meraka meletakkan telur pada bunga atau di sekitarnya, sehingga pada saat bunga menjadi pentil, telur yang telah menetas menjadi ulat akan segera masuk ke dalamnya.

Diinfus Saja


Untuk mengatasi ulat buah, dianjurkan tidak melakukan penyemprotan karena dapat menganggu lingkungan sekitarnya. Pengendalian dapat dilakukan dengan penginfusan, maupun pelukaan batang dilanjutkan pengolesan insektisida. Namun tindakan terbaik adalah penginfusan; dengan cara ini hama lain yang bukan hama buah juga dapat ditekan.

Agar efektif, insektisida yang dipakai haruslah bersifat sistemik. Konsentrasi larutannya bisa 1-5 %, lebih pekat dibandingkan konsentrasi anjuran untuk penyemprotan yang hanya 0,1-0,5 %. Mengingat masa efektif residunya dapat bertahan 1-2 bulan, aplikasinya cukup 2 kali setahun saja. Toh, serangga juga menyerang secara musiman, dan tak datang setelah buah besar.

Infus tanaman keras


Pada tanaman keras seperti durian, rambutan, mangga, atau jeruk, infus dapat dilakukan melalui batang atau akar. Infus batang dilakukan dengan mengebor batang dengan arah miring ke bawah sedalam 3-10 cm sampai menembus jaringan kayu (xylem). Kemudian ambil botol atau ember dan diisi dengan 0,5-1 liter larutan insektisida.

Setelah itu gantungkan atau letakkan botol atau ember pada bagian yang lebih tinggi dan masukkan ujung selang karet berukuran kecil (misalnya untuk oli motor) ke dalamnya. Ujung selang yang lain dimasukkan ke dalam lubang bor yang telah dibuat. Biarkan sampai insektisidanya terserap habis. Bisa juga diinfus dengan tekanan tinggi dan dipompa ke dalam batang.

Selesai diinfus lubang harus ditutup dengan lilin cair atau parafin. Jika tidak, besar kemungkinan tanaman dapat terserang penyakit blendok (diplodia). Jika akan menginfus lagi, lilin penutup dibuka dan lubang dapat dipakai kembali. Dengan begitu batang tanaman tidak dibor berulang kali di banyak tempat.

Infus akar dapat dilakukan dengan cara mengangkat akar berukuran besar ke atas tanah, memotong sedikit ujungnya, lalu memasukkannya ke dalam ember atau polibag berisi larutan insektisida. Pada tanaman berukuran besar, penginfusan dilakukan pada dua atau tiga akar. Keuntungan infus akar ini adalah risiko luka batang akibat dibor atau ditakik akan dapat dihindari.

Cara pengendalian yang lain namun masih termasuk metoda infus akar adalah penyiraman insektisida sistemik di sekitar lingkungan akar. Namun cara ini dianggap kurang baik, sebab selain boros (bisa 'memakan' 5-10 liter larutan), juga kurang baik bagi lingkungan. Bahkan hewan-hewan peliharaan pun bisa terancam keselamatannya.


Infus tanaman sukulen


Pada tanaman sukulen seperti pisang, teknik penginfusan yang dapat dipakai hanyalah infus batang. Tetapi cara perlakuannya berbeda dengan infus batang pada tanaman keras. Kalau pada tanaman keras. Kalau pada tanaman keras batang perlu dibor, pada tanaman sukulen seperti pisang cukup dilakukan penyuntikan. Paling baik penyuntikan dilakukan pada saat keluar jantung untuk mengendalikan serangga yang menyerang sejak jantung keluar.

Walaupun pada dasarnya penyuntikan batang bisa dilakukan pada berbagai tempat secara berpindah-pindah, namun aplikasinya cukup satu kali saja untuk setiap batang tanaman. Sebab, satu batang pisang hanya berbuah sekali saja. Sebagai alat suntik dapat dipakai alat suntik untuk inseminasi sapi.


Cara lain pengendalian


Sebenarnya hal terpenting dalam mengendalikan ulat buah adalah sanitasi kebun. Dengan cara itu kehadiran serangga-serangga pengganggu dapat ditekan seminimal mungkin. Tindakan sanitasi biasanya dilakukan dengan tujuan menutus siklus hidup serangga pengganggu.

Tindakan sanitasi yang dapat dilakukan misalnya membersihkan tanaman dari bagian yang tampak sakit dan menjadi sarang hama. Buah-buah yang gugur pun dikumpulkan setiap hari lalu dibakar. Semak-semak di sekitar areal pertanaman yang juga merupakan sarang lalat buah dan serangga lain sebaiknya dibabat habis dan dibakar. Lahan di bawah tajuk secara rutin dibongkar, dibalik, dan dijemur agar kepompong yang terdapat didalam tanah dapat terkena sinar matahari dan mati.

Selain dengan sanitasi, dapat juga dilakukan pembungkusan buah. Namun pembungkusan sebaiknya dilakukan segera setelah bunga rontok dan berganti pentil. Sebelum dibungkus sebaiknya tanaman disemprot insektisida untuk membasmi telur atau larva serangga yang ada di sekitar buah. Bahan pembungkus bisa bermacam-macam, tergantung kondisi buah yang akan dibungkus dan keadaan lingkungannya.

Di pedesaan, sebagai pembungkus sering dipakai daun jati atau daun pisang. Tetapi di daerah yang sulit mendapatkan bahan itu, dapat dipakai kertas semen, kertas koran, maupun plastik. Di daerah yang curah hujannya tinggi pemakaian kertas koran sebagai pembungkus tidak praktis. Menggunakan kertas koran untuk membungkus durian atau nangka pun sungguh tidak praktis. Untuk durian lebih tepat dipakai plastik belanja, sedangkan untuk nangka memakai karung.

Selain bahan, warna pembungkus juga harus diperhatikan. Hindarkan memakai pembungkus berwarna merah atau kuning, sebab hal itu akan mengundang kedatangan serangga. Cobalah memakai pembungkus berwarna buram, misalnya pembungkus plastik biru pada pisang, atau plastik belanja hitam (kresek) pada durian.

Terima Kasih dan Semoga Bermanfaat
Sumber : Majalah Trubus

Tuesday, April 15, 2014

Merawat Mangga di Halaman Rumah

pertaniandanpeternakanku.blogspot.co.id
Mangga di halaman rumah walaupun bukan menunjukkan suatu karya seni seperti halnya mangga di pot, namun tetap bermanfaat bagi lingkungannya. Sebab tanaman ini dapat memberikan fungsi sebagai peneduh, tanaman hias, dan tanaman pelindung.


Pada dasarnya memelihara pohon mangga di halaman tidak berbeda dengan pemeliharaan di pot. Hanya saja bibit tak perlu besar, kecuali jika menghendaki tanaman cepat berbuah. Pilihan varietasnya juga lebih banyak, tidak terbatas pada varietas yang bertajuk membulat dan kompak.

Tata Letak Pohon Mangga

Yang perlu diperhatikan dalam menanam mangga di halaman rumah terutama tata letaknya. Jangan menanamnya di tempat yang akan menghalangi lalu-lintas jalan kita di halaman. Dan mengingat mangga baru betul-betul dinikmati hasilnya 3-4 tahun kemudian, kita perlu merencanakan penempatannya secara matang. Pilihlah tempat yang menurut rencana pengembangan rumah tidak akan terkena bangunan.

Lihat juga : Hindari Pakan Berlebihan pada Anjing dan Kucing Anda
                     - Menanggulangi Ulat Buah
                     - Pesona Bonsai Japanese Maple
                     - Vaksinasi Virus Cabai

Penanaman Pohon Mangga

Setelah tempat penanaman ditentukan, barulah dibuat lubang tanam. Ukurannya diusahakan sebesar 2 kali besar bola tanah akar untuk menjamin gemburnya tanah di sekitar akar tanaman jika ditanam. Tanah galian sebaiknya dicampur satu bagian pupuk kandang, atau jika tanahnya liat sebaiknya dicampur dengan pupuk kandang, abu, dan pasir dengan perbandingan 3 : 2 : 1 : 1.

Pada saat musim hujan tiba, bibit dapat ditanam di dalam lubang yang disiapkan. Penanaman diusahakan sampai batas leher akar, dan posisinya tepat di tengah-tengah lubang. Jika tempat penanaman terlalu terik, tidak ternaungi tanaman besar, bibit yang ditanam dapat diberi naungan sementara.

Pemupukan

Seperti halnya tanaman di pot, tanaman mangga di halaman juga perlu dipupuk secara rutin jika menghendaki hasil maksimal. Sebab untuk menopang pertumbuhannya, tidak cukup hanya mengandalkan pada pupuk yang diberikan pada saat pembuatan lubang. Pupuk yang perlu diberikan adalah pupuk kandang dan pupuk buatan.

Pupuk kandang diberikan 6-12 bulan sekali, sedangkan pupuk buatan 1-4 bulan sekali. Pada tahun pertama tanaman dipupuk dengan 100-150 gram NPK 15-15-15 dan 5 kg pupuk kandang. Pada tahun-tahun berikutnya dosis pupuk meningkat mengikuti perkembangan lebar tajuknya.

Pupuk diberikan melingkar di sekeliling batang. Cara pemberiannya, mula-mula dibuat lubang tepat di bawah tajuk, baik bersambungan maupun terputus-putus. Setelah itu pupuk ditaburkan secara merata di sepanjang lubang, dan ditutup lagi dengan tanah.

Selain dengan pupuk akar, tanaman juga perlu dipupuk dengan pupuk daun. Sebab pupuk daun mengandung unsur-unsur hara mikro yang juga dibutuhkan tanaman. Selain pemupukan, perawatan lain seperti pemangkasan tanaman, pengendalian hama penyakit, dan perangsangan pembungaan juga perlu dilakukan terhadap tanaman di pot.

Terima Kasih dan Semoga Bermanfaat.

Wednesday, April 2, 2014

Vaksinasi Virus Cabai

pertaniandanpeternakanku.blogspot.co.id

Panen cabai dapat menurun 70% akibat serangan Cucumber Mosaic Virus (CMV). "Bahkan bila terjadi serangan berat tanaman tidak bisa berbuah," tutur Ir. Yoyo Sutyo, peneliti di Instansi Penelitian Tanaman Hias Cipanas. Tetapi kini ada cara untuk mengendalikannya, yaitu dengan vaksinasi.

Sumber Gambar : http://www.shouragroup.com/
Penyakit yang disebabkan oleh virus merupakan salah satu kendala utama pada budidaya cabai. Salah satu jenis virus yang banyak menyerang tanaman cabai adalah Cucumber Mosaic Virus (CMV). Tanaman yang terinfeksi menunjukkan gejala kerdil, daun mengecil, mosik, atau klorosis. Akibatnya pertumbuhan tanaman cabai terhambat, buah mengecil, produksinya menurun, bahkan ada yang tidak mau berbuah.

Pengendalian virus ini sangat sulit, meskipun dengan varietas resisten, karena memiliki banyak strain dan tanaman inangnya sangat banyak (seperti gulma, kacang-kacangan, terung-terungan, atau timun-timunan). Selain itu CMV termasuk kelompok virus non persisten (stilet-borne). Penyebarannya dilakukan oleh serangga vektor, yaitu beberapa spesies kutu daun. Seekor kutu saja mampu menularkan ke beberapa tanaman cabai. Itulah sebabnya virus ini sulit dikendalikan dengan pestisida.

Divaksin sejak bibit

Pengendalian CMV ini prinsipnya menginokulasikan virus lemah pada tanaman, sehingga tanaman terhindar dari infeksi oleh strain lain dari virus yang sama.

Cara imunisasi :
Daun bibit cabai atau keping bijinya terlebih dulu ditaburi tepung karborandum (600 mesh). Tepung karborandum ini berfungsi seperti ampelas, melukai permukaan tanaman sehingga larutan yan dioleskan meresap ke dalam tanaman.

Selanjutnya larutan vaksin dioleskan ke permukaan keping biji atau daun yang telah ditaburi karborandum. Konon, di Cina pemberian vaksin ini dilakukan dengan cara disemprotkan ke bibit tanaman. Permukaan daun yang telah diinokulasi kemudian dicuci dengan air bersih, dan untuk menghindari matahari terik bibit cabai yang telah divaksin ditutup dengan koran beberapa saat.

Vaksinasi atau imunisasi ini sebaiknya dilakukan sedini mungkin, pada saat tanaman masih bibit. Umur bibit 2-3 minggu setelah semai, atau sekurang-kurangnya 1-2 minggu sebelum bibit cabai dipindahkan ke lapangan.

Lihat juga : Manfaat Bayam, Sayuran Anti Kanker
                     - Menanggulangi Ulat Buah
                     - Pesona Bonsai Japanese Maple
                     - Merawat Mangga di Halaman Rumah

'Satelit' RNA 5

Lemahnya virus itu penyebabnya bermacam-macam, salah satunya karena adanya 'satelit'. Istilah 'satelit' pada virus ini sebenarnya adalah asam nukleat tambahan yang tidak diperlukan oleh virus untuk memperbanyak dirinya. Adanya asam nukleat tambahan ini dapat mengalahkan perkembangbiakan asam nukleat virusnya sendiri. Sehingga gejala yang muncul akan lebih ringan atau tidak ada sama sekali.


CMV memiliki asam nukleat yang disebut RNA 1, RNA 2, RNA 3, dan RNA 4. Kehadiran asam nukleat tambahan, RNA 5, dapat menekan RNA lainnya sehingga gejala tidak muncul. RNA 5 atau 'satelit' itu bertindak sebagai parasit tingkat molekuler. Nah, virus yang mengandung RNA 5 inilah yang digunakan sebagai vaksin untuk mencegah perkembangan CMV pada cabai.

Virus murni atau jaringan terinfeksi

Vaksin untuk mengatasi CMV pada cabai ini dapat tersedia dalam bentuk larutan virus mengandung 'satelit' yang telah dimurnikan, atau berupa jaringan tanaman yang terinfeksi. Bentuk yang kedua ini dapat dibuat dengan menggunakan inokulum beberapa tanaman, seperti tembakau atau succhini.

"Kita tidak memakai tanaman cabai atau tanaman dari keluarga Solanaceae lainnya, karena kemungkinan munculnya virus-virus lain justru dapat memperberat gejala," ujar Yoyo Sulyo. Pada tanaman tembakau atau succhini biasanya yang muncul hanya CMV.

Dari kedua tanaman itu yang praktis digunakan adalah succhini, karena pertumbuhannya cepat, dan dalam waktu 10-14 hari tanaman terinfeksi sudah dapat digunakan sebagai vaksin. Menurut Yoyo Sulyo, imunisasi/vaksinasi dapat dilaksanakan meskipun tidak ada CMV pada cabai yang ditanam.

Tetapi agar lebih efisien, barangkali perlu pengamatan atau sampling untuk mengetahui ada tidaknya CMV pada pertanaman cabai tersebut. Selain itu pengendalian dengan imunisasi akan lebih baik bila didukung dengan penanaman varietas resisten, kebersihan lingkungan, dan penggunaan mulsa plastik perak.

Terima Kasih dan Semoga Bermanfaat
Sumber : Majalah Trubus

Manfaat Bayam, Sayuran Anti Kanker

pertaniandanpeternakanku.blogspot.co.id

Sepintas sosoknya seperti tanaman liar yang kurang berarti. Namun sayuran bayam ini ternyata menyimpan manfaat yang sangat besar, baik terhadap kecantikan, kesehatan maupun pengobatan. Bila diolah ia akan menjadi hidangan yang istimewa.
Sumber Gambar : manfaattumbuhanbuah.blogspot.com

Tanaman tahunan ini berbentuk perdu, termasuk anggota keluarga bayam-bayaman (Amarathaceae) dengan nama ilmiah Amaranthus sp. Tanaman ini berasal dari daerah tropis Amerika yang kemudian menyebar ke daerah tropis lain seperti Indonesia.

Anggota keluarga Amaranthaceae ini terdiri dari beberapa jenis yang memiliki keindahan pada daun dan malai bunganya. Tanaman bayam memiliki batang basah mencapai 1,5 m, dan pada umumnya berdaun bulat telur dengan ujung meruncing. Ia dapat hidup di daerah berketinggian 5-1.300 m dpl. Ditanam di kebun-kebun dan pekarangan rumah, bahkan hidup liar di tempat-tempat tak terurus.

Lihat juga : Cara Membuat Bubuk Sari Buah Jeruk
                     - Vaksinasi Virus Cabai
                     - Sayuran Mencegah Kanker
                     - Merawat Mangga di Halaman Rumah
                     - Menanggulangi Ulat Buah

Dari tanaman hias sampai konsumsi

Pantas bila sebagian kecil orang menganggapnya tanaman liar, karena memang ia hidup di tempat tak terurus. Tapi di Amerika Serikat beberapa jenis Amaranthaceae sering disebut sebagai tanaman hias yang indah. Contohnya Amaranthus caudatus dengan daun besar -hijau kemerahan, serta bunganya yang panjang berwarna merah keluar dari ketiak daunnya.

Jenis lainnya, Amaranthus hypochondricus, memiliki variasi daun antara ungu, merah, dan hijau, sementara bunganya berwarna merah. Anggota lainnya adalah Iresine herbstii yang dikenal dengan beefsteak plant memiliki warna daun yang cantik merah keunguan; begitupun Alternanthera versicolor memiliki warna daun seperti warna tembaga.

Sedangkan jenis-jenis bayam yang dibudidayakan dan dikonsumsi di Indonesia di antaranya bayam cabut (Amaranthus tricolor), yang berbatang kemerahan disebut batang merah, sedangkan yang berbatang putih kehijauan disebut bayam putih.

Selain bayam cabut ada bayam tahunan yang lebih dikenal dengan bayam kakap (Amaranthus hybridus); daunnya lebar,, tangkai daun agak panjang serta batangnya agak besar pula. Bayam kakap ini terdiri dari dua spesies yaitu Amaranthus hybridus caudatus dan Amaranthus hybridus paniculatus.

Dari kedua jenis bayam tersebut muncul varietas-varietas baru hasil budidaya. Di Indonesia sendiri bayam tumbuh produktif di berbagai daerah, berjumlah sekitar 13 varietas. Namun hasil penelitian Balai Penelitian Hortikultura Lembang, menyebutkan dari 13 varietas yang memiliki sifat unggul, tujuh diantaranya ialah giti hijau, giti merah, maksi, raja, betawi, skop dan hijau.


Syarat Gizi

Bayam yang tampak seperti tanaman liar ini termasuk ke dalam jenis-jenis sayuran yang berguna dan berpengaruh terhadap metabolisme tubuh. Daunnya yang berwarna hijau kaya akan klorofil yang berperan sebagai penghalang mutasi sel yang merupakan langkah awal pembentukan kanker. Apalagi kandungan gizinya hampir 45% merupakan sumber vitamin A, C, Fe, Ca dan K.

Kandungan mineral tertinggi yang dikandung oleh bayam adalah zat besi yang berperan dalam metabolisme energi dan mengatur molekul-molekul hemoglobin sel-sel darah merah. Karena itu kekurangan unsur besi dapat mengakibatkan anemia yang akan menurunkan daya konsentrasi dan funsi kekebalan tubuh.

Kandungan karoten yang tinggi juga menjadikan sayuran ini digolongkan pada sayuran hijau yang dapat bertindak sebagai pencegah kanker bersama sayuran hijau lainnya. Hasil penelitian membuktikan bahwa bayam yang dibuat jus sangat berpotensi sebagai pencegah kanker.

Selain itu bayam sangat baik untuk sistem pencernaan, juga mampu menurunkan kadar kolesterol darah. Namun kita harus cukup hati-hati pula terhadap kandungan asam oksalat pada bayam, karena jika asam tersebut bereaksi dengan kalsium, kedua zat tersebut akan menghasilkan senyawa yang tidak bisa diserap oleh tubuh sehingga persendian akan sering terganggu.

Di dunia kecantikan sari daun bayam jika dioleskan pada kulit kepala dan rambut dapat merangsang pertumbuhan rambut, sehingga rambut menjadi sehat dan dapat mencegah timbulnya uban. Bahkan sari daun bayam yang dicampur dengan sari kunyit dapat mencegah kekeringan pada kulit.

Untuk mendapatkan hidangan yang lebih lezat dari bayam, bayam harus diolah lebih lanjut -misalnya pastel bayam, gulai parang bayam, keripik bayam, juga perkedel. Yang harus diperhatikan dalam mengolah penganan dari bayam ialah proses memasaknya, karena jika terlalu masak selain rasanya tidak enak, kandungan gizinya juga akan rusak -terutama Vitamin C yang dibutuhkan tubuh.

Terima Kasih dan Semoga Bermanfaat
Sumber : Majalah Trubus

Tuesday, April 1, 2014

Sayuran Mencegah Kanker

pertaniandanpeternakanku.blogspot.co.id

Selain meningkatkan gizi, sayuran juga diperkirakan dapat mencegah kanker. Contohnya bayam, brokoli, tomat, dan wortel. Wortel bahkan digunakan sebagai salah satu bahan sup antikanker. Bayam juga dapat menurunkan kadar kolesterol. Asparagus dapat menurunkan asam urat dalam, ginjal, dan bawang putih mengobati tekanan darah tinggi.

Sumber Gambar : www.ksumitrasejahtera.wordpress.com
Dalam salah satu teori mengenai timbulnya kanker disebutkan, pemicu terjadinya sel kanker adalah adanya sisa metabolisme yang tidak terbakar sempurna di dalam tubuh. Karenanya sisa-sisa metabolisme itu mengandung radikal bebas yang kemudian bereaksi dengan zat-zat tertentu dalam sel tubuh.

Sayuran mengandung bahan-bahan yang dapat mengikat radikal-radikal bebas itu. Substansi-substansi dalam sayuran antara lain flavonoid (berbentuk polifenol) dan PUFA (Poly Unsaturated Fatty Acid, asam lemak tak jenuh) terdapat pada tempe dan kacang-kacangan, minyak kedelai, tapi tidak pada minyak goreng yang sudah bekurang ketidakjenuhannya. 

Karena itulah diperkirakan hampir semua jenis sayuran dapat mencegah kanker. Selain itu substansi karoten pada tomat dan wortel juga diduga dapat mencegah kanker. Kata "mencegah" digarisbawahi di sini, sebab bila sudah menjadi sel kanker, tidak dapat diobati dengan mengkonsumsi sayuran.

Lihat juga : Manfaat Bayam, Sayuran Anti Kanker
                     - Vaksinasi Virus Cabai
                     - Sayuran Jepang di Indonesia
                     - Merawat Mangga di Halaman Rumah

Di dalam sayuran, mineral-mineral seperti Fe dan Mg ada dalam bentuk Chelate, Yakni dikelilingi oleh asam-asam amino. Bentuk seperti ini mempermudah penyerapan mineral sebagai bagian dari metabolisme tubuh, dan retensi (berada lebih lama di dalam tubuh) lebih efisien/sempurna.


Karena itu dengan mengkonsumsi sayur, tubuh kira dapat menyerap mineral lebih banyak tanpa keracunan. Contohnya, mineral Mn apabila dikonsumsi tunggal (tidak dalam bentuk chelate) dalam jumlah banyak akan meracuni tubuh, namun tidak demikian bila berbentuk chelate yang ada di alam.

Jadi, bila ingin tetap hidup sehat di zaman sekarang ini, tidak ada salahnya kita bertanam sayuran di pekarangan sendiri. Selain dapat dikonsumsi dalam keadaan segar, juga dapat menghiasi pekarangan sebagai sayur hias di pot, sekaligus mengurangi polusi lingkungan perkotaan.

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat bagi anda dan mungkin juga orang  lain, silakan di share dan jangan lupa sertakan alamat website kami.

Terima Kasih dan Semoga Bermanfaat

Sayuran Jepang di Indonesia

pertaniandanpeternakanku.blogspot.co.id

Sekitar 70 jenis sayuran beredar di Jakarta. Beberapa di antaranya ada yang disebut sayuran jepang. Disebut demikian, karena sayuran yang beredar di Indonesia itu memiliki nama khas Jepang, dan sebelumnya memang belum dikenal masyarakat kita. Sebutan itu juga digunakan untuk jenis-jenis sayuran introduksi, yang benihnya memang diimpor dari Jepang.

Trend makan sayuran dalam jumlah banyak semakin marak dalam masyarakat modern di kota-kota besar. Hal itu terpantau dengan makin berkembangnya pasar swalayan yang menyediakan berbagai jenis sayuran segar.

Kebiasaan baru itu mendorong petani di Cipanas (Cianjur), Sukabumi, Lembang, dan Pengalengan, untuk aktif memproduksi jenis-jenis sayuran yang dibutuhkan konsumen. Jenis yang dikembangkan sayuran introduksi, terutama untuk memenuhi keperluan masakan Eropa, Cina, Korea, dan Jepang.

Dari sekitar 70 jenis sayuran yang beredar di Jakarta dalam bentuk batang, daun, bunga, buah, atau umbi, beberapa di antaranya merupakan jenis-jenis yang diperdagangkan dengan nama Jepang. Berikut ini jenis-jenis sayuran jepang itu.

1. Daikon

Daikon lazim disebut lobak di Indonesia. Umbi dari tanaman Raphanus hibrida itu berukuran raksasa. Bentuknya bulat memanjang, berkulit putih bersih. Bobotnya sekitar 2 kg per umbi. Rasanya manis agak getir. Kegunaannya untuk campuran soto, sup, dan sayur asin.

2. Edamame

Edamame lazim disebut kedelai jepang. Sosok tanaman dan bentuk lolongnya mirip kedelai biasa, tapi lebih besar ukurannya. Kulit polong hijau, hitam, atau kuning. Polong itu tak dapat dipanen serentak, tapi harus dipilih pemetikannya sampai tanaman berumur 65 hari. Yang dipanen polong yang masih muda. Kegunaannya untuk direbus sebagai camilan, campuran sup, dan sayur asam.

3. Gobo

Gobo adalah umbi tanaman Artium Lappa, yang berbentuk bulat memanjang seperti lobak atau wortel. Tanamannya berdaun besar seperti perisai. Akar tunggangnya membentuk umbi. Umbinya berbentuk lurus seperti mata tombak sepanjang 60-100 cm. Manfaatnya sebagai campuran sup, ditumis, atau digoreng dengan tepung. Kalau diiris-iris tipis, umbi gobo bisa diasin. Manfaat lain ialah sebagai bahan pembuatan kecap dan gula.

4. Hajikami

Hajikami adalah tunas yang diperoleh dari tanaman jahe untuk sayur adalah kuncup dan sedikit pucuk batang. Warnanya putih untuk rebung jahe putih, dan putih kemerahan untuk rebung jahe hijau. Kegunaannya sebagai bahan asinan.

5. Horenzo

Horenzo adalah sebutan sayuran yang mirip bayam. Tanamannya berdaun lebar, dengan nama ilmiah Spinacia oleracea. Daun melebar di bagian bawah, menyempit pada ujungnya. Daun itu bertangkai panjang, permukaannya halus dengan pinggiran bergerigi besar. Warnanya hijau cerah sampai hijau gelap. Panen dilakukan ketika masih muda, dengan cara memetik bagian daunnya. Kegunaannya untuk disayur, dikukus, dan ditumis.

6. Kaboca

Kaboca alias labu jepang adalah buah yang berasal dari tanaman Cucurbita moschatta varietas Melanoformis makino. Diduga tanaman itu asli dari Jepang. Ukuran buah mungil, Berbobot sekitar 2 kg perbuah. Kulitnya hijau tua berbercak kuning atau cokelat muda. Daging buah kuning keemasan. Kalau direbus daging buahnya terasa manis, guruh, mirip kentang. Kegunaannya dibuat kolak, campuran sup, bahan dasar pembuatan dodol. Buah yang masih muda enak sekali disayur.

Lihat juga : Manfaat Bayam, Sayuran Anti Kanker
                     - Vaksinasi Virus Cabai
                     - Cara Memperbaiki Mutu Buah Belimbing Demak
                     - Sayuran Mencegah Kanker

7. Kyuri

Kyuri lebih dikenal dengan sebutan mentimun jepang di Indonesia. Buahnya berasal dari tanaman Cucumis sativus varietas japanese. Bentuk buahnya langsing, panjang, berkulit hijau tua, halus. Buahnya berdaging putih, lembut, renyak, manis, dengan kadar air rendah. Kegunaannya dibuat acar, selada, hiasan hidangan, diasin dalam bentuk slice (irisan-irisan tipis) atau pikel (mentimun kecil utuh).

8. Mithsuba

Mitsuba adalah sejenis sayuran daun yang mirip seledri, nama latinnya oenanthe linearis. Tanamannya tumbuh tegak, membentuk rumpun lebar setinggi 50-80 cm. Bentuk daun lebar, berupa daun majemuk menjari dengan anak daun tiga helai. Yang dimanfaatkan daunnya yang masih muda. Kegunaannya untuk lalap, baik yang masih mentah atau sudah diolah setengah matang.

9. Okura

Okura adalah sebutan untuk buah okra, yang berasal tari tanaman Abelmoschus esculentus. Sebetulnya sayuran ini bukan asli dari Jepang, karena tanamannya berasal dari Afrika dan Asia bagian barat. Yang dimanfaatkan buahnya yang masih muda, berukuran panjang 5-12 cm, berbentuk segi 5-8 seperti belimbing. Warnanya hijau atau merah keunguan. Daging buah berlendir. Buah dipanen sekitar 10 hari setelah bunga muncul. Kegunaannya untuk masakan pelengkap misalnya sup.


10. Nasubi

Nasubi adalah sebutan untuk buah terung dari Jepang. Asalnya dari tanaman Solanum melongena varietas esculentum. Sebetulnya jenis tanaman itu asli berasal dari India dan Indonesia. Warna buah ungu tua kehitaman. Buahnya berdaging halus, tebal, empuk, berair, dan berbiji sedikit. Bobot per buah rata-rata 120 gram. Kegunaannya untuk membuat tempura (makanan khas Jepang) digoreng atau diulek dengan cabai merah.

11. Zucchini

Zucchini alias labu sucini adalah buah dari tanaman Cucurbita pepo. Buah ini di Eropa lebih dikenal dengan sebutan squash. Tanamannya tidak merambat, tapi tumbuh tegak setinggi 25-40 cm, rimbun. Helaian daunnya berbentuk menjari. Bentuk buah bulat panjang mirip mentimun, dan dipanen muda umur 5-7 hari setelah bunganya keluar. Diameter buah 4 cm, bobot 200 gram per buah. Warna buah kuning emas atau hijau, berdaging putih, bertekstur halus. Rasanya renyah, tapi hambar. Kegunaannya untuk sayur tumis, atau dipanggang.

Selain jenis-jenis sayuran di atas, masih banyak sayuran introduksi lain yang ditanam di Indonesia. Misalnya kol bulat, brokoli, sawi putih, daun bawang, bawang bombai, bawang lokio, tomat, cabai, kentang, kapri, buncis, pakcoy dan paprika.

Terima Kasih dan Semoga Bermanfaat