Wednesday, March 19, 2014

Prospek Merpati Potong Sebagai Bisnis Yang Menguntungkan

pertaniandanpeternakanku.blogspot.co.id

Prospek Merpati Potong Sebagai Bisnis Yang Menguntungkan. Merpati potong bisa menjadi bisnis yang menguntungkan karena, bisa dijadikan alternatif penghasil daging unggas baru, setelah ayam dan itik. Jika ayam broiler membutuhkan masa pemeliharaan minimal 42 hari, merpati cukup 28 hari untuk jadi unggas yang siap potong.



Jenis  Merpati

Ada beberapa ras merpati yang bisa dikembangkan jadi unggas penghasil daging, karena ukuran badannya yang besar dan pertumbuhannya yang pesat ketika masih muda. Ras itu antara lain Pomerian Crooper (624-734 gram), Polish Lynx (600 gram), Lahore (480-510 gram), English Terrier (570-660 gram), Florentine (500-800 gram), Carneu (660-740 gram), Swiss Mondaine (840-900 gram), French Mondaine (780-900 gram) dan King (850-1.000 gram). Ras lain yang potensial dikembangkan jadi unggas pedaging adalah Jewel Mondaine, Carneau, Giant Runt, Gazzi, dan Modena.

Merpati lokal (250-300 gram) yang banyak dipelihara penduduk di negeri kita sebagai butung 'gaburan' (balap terbang), kurang layak dijadikan bisnis yang menguntungkan karena bila dijadikan unggas pedaging ukurannya terlalu kecil. Diantara macam-macam ras merpati itu, yang telah dikembangkan sebagai merpati potong di Indonesia adalah King. Merpati ini hasil persilangan antara Homer, Duchess, Maltese, dan Runt. Warna bulu putih, silver, merah, kuning, hitam dan sebagainya. Merpati ini tergolong merpati pedaging yang paling baik, karena memiliki daging dada yang tebal.

Pemeliharaan merpati untuk peternakan maupun hobi membutuhkan tempat yang sederhana, yaitu kandang atau sangkar terbuat dari kawat atau kayu. Dapat juga digunakan kandang baterai berukuran 60 cm x 40 cm x 50 cm untuk sepasang merpati. Bagian dalamnya dilengkapi sarang untuk bertelur, tempat makan dan minum.

Masing-masing ras merpati memiliki usia dewasa kelamin berbeda-beda, dan pada umumnya baru bisa dikawinkan pada usia 5-8 bulan. Ras Homer tepat dikawinkan setelah berusia 5-6 bulan, King dan Mondaine pada usia 6-7 bulan, dan Runt pada usia 8 bulan. Kalau pemeliharaannya baik, pasangan merpati itu akan produktif berkembang biak sampai 3-4 tahun. Pasangan yang bagus dapat menghasilkan 10-14 ekor merpati muda per tahun. Kalau pengelolaannya diintensifkan, paling banyak dapat dihasilkan 24 ekor merpati muda per tahun.

Merpati bertelur cuma 2 butir per periode. Telur dierami selama 18-19 hari. Setelah menetas anak disuapi oleh induknya. Karena pembesaran anak langsung diasuh oleh induknya, merpati tidak membutuhkan lampu penghangat seperti halnya yang terdapat pada pemeliharaan ayam dan itik.

Ketika anak merpati umur 2-3 minggu, induk betina mulai bertelur lagi. Pemberian makan selanjutnya diserahkan pada induk pejantan. Umur 4 minggu anak merpati sudah bisa dipanen sebagai merpati potong. Saat itu bobot anak merpati King telah mencapai 460-690 gram per ekor. Bobot karkas yang dikonsumsi 60-70% , dan biasanya dijual dalam bentuk karkas beku berbobot 400-580 gram per ekor.

Konsumen menyebut karkas anak merpati itu squab. Kualitanya dibedakan tiga kelas, yaitu Super (580 gram per ekor), I (470 gram per ekor), dan II (400 gram per ekor). Kalau dipelihara lebih lanjut, anak merpati bisa mengurus dirinya sendiri setelah umur 6-7 minggu. Setelah itu anak mutlak harus dipisahkan ke luar kandang, agar tidak mengganggu kegiatan induknya.

Lihat juga : - Rahasia Kecantikan Gadis Priangan
                      - Biawak Batik dari Irian
                      - Solusi Pakan Udang dengan ' Pengawetan ' Plankton
                      - Solusi Telur Lele dengan Batu Bata

Untuk Menjadi Bisnis yang Menguntungkan diperlukan Pemeliharaan dan Pengelolaan yang baik

Pengelolaan merpati potong sehari-hari tidak sulit seperti ayam ras. Yang penting unggas itu tercukupi kebutuhan pakan dan minumnya, serta terjaga kebersihan kandang dan lingkungan sekitarnya. Itulah hal yang sederhana yang perlu kita perhatikan agar bisnis kita menjadi  menguntungkan nanti. 

Kebutuhan pakan merpati dewasa rata-rata 75 gram per ekor per hari, sedangkan merpati muda rata-rata 50 gram per ekor per hari. Kalau anda memelihara 100 pasang induk merpati potong, setiap harinya diperlukan persediaan pakan 15 kg. Kebutuhan air minumnya tak terbatas, setiap saat harus tersedia.

Merpati sangat menyukai biji-bijian seperti jagung, padi, sorgum, cantel, kacang hijau, kedelai, jewawut, kacang tanah dan kurang menyukai pellet. Namun justru paling praktis menggunakan pakan pellet, karena semua unsur kebutuhan gizinya tercukupi. Merpati yang diberi pakan pellet lebih cepat besar dibandingkan yang diberi pakan biji-bijian.

Yang diberi pakan pellet dapat bertelur kembali setiap 45 hari, sedang yang diberi pakan biji-bijian setiap 50 hari. Jika menggunakan biji-bijian, pakannya dapat terdiri dari 50% jagung, 35% beras, 10% jewawut, 5% kacang-kacangan dalam bentuk butiran pecah, ditambah grit - terutama menjelang bertelur.

Jika menggunankan campuran biji-bijian dan pellet, pakannya dapat tersusun dari butiran 50% jagung pecah, 48% pellet, ditambah 2% tepung kulit kerang, dan premix. Pakan merpati potong rata-rata mengandung protein 14-15%, karbohidrat 60-70%, lemak 2-5%, dan serat kasar maksimal 5%. Untuk menghasilkan 500 gram karkas merpati diperlukan 3,2-3,6 kg pakan. Untuk menghasilkan sepasang induk merpati siap telur diperlukan 26 kg pakan terhitung sejak burung masih piyik.

Merpati potong relatif tahan terhadap penyakit dibandingkan ayam ras, karena kondisi fisiknya lebih kuat. Beberapa penyakit menular yang dapat menyerang merpati antara lain snot ( pilek), cacar (difteri), koksidiosis dan cacingan. Penyakit itu dapat dicegah melalui sanitasi kandang dan lingkungan sekitarnya, pemberian pakan bermutu yang mencukupi, dan ventilasi kandang yang memadai.

Untuk memulai peternakan merpati potong sebagai bisnis yang menguntungkan buat kita nanti, tidak harus langsung besar, kita bisa memulai sebagai pemula dahulu.
Sebagai pemula, berapa pasang yang harus dipelihara? Hal itu sangat tergantung pada kemampuan anda dalam menguasai teknologi budidaya, manajemen usaha, dan peluang pasarnya.

Pertanian dan peternakankuProspek Merpati Potong Sebagai Bisnis Yang Menguntungkan

Untuk memulai dengan jumlah yang pasti diperlukan riset pasar dan kelayakan usaha, agar jangan sampai kelak setelah bersusah-payah memproduksi merpati potong itu tak bisa dijual atau harganya turun drastis.Kalau sekadar untuk hobi, Anda bisa memulainya dulu dengan 5-10 pasang. Tujuan pemeliharaan untuk percobaan, dan mengenal sifat-sifat merpati itu lebih mendalam. Kalau berhasil, baru dikembangkan pemeliharaanya sesuai permintaan pasar.

Terima Kasih dan Semoga Bermanfaat.
Sumber : Majalah Trubus