Monday, March 10, 2014

Bercocok Tanam Vertikal Sistem Hidroponik

pertaniandanpeternakanku.blogspot.co.id

Menanam sayuran di rak bertingkat bukan hal yang baru di Indonesia. Tapi, belum banyak yang mencoba memadukan sistem bertanam vertikal dengan teknik hidroponik.


Hidroponik dengan cara Nutrient Film Technique (NFT) kini sudah mulai diterapkan. Sistem ini bahkan dipadukan dengan teknik bercocok tanam di rak bertingkat. Keruntungannya, sayur yang dipanen terlihat bersih, populasi tanaman meningkat, sikulasi udara tanaman pun lebih terjamin.

Sayuran Daun dan Tomat


Lebar rak bertingkat itu sekitar 3 m. Panjangnya 6 m. Setiap rak berisi 8 pipa PVC berdiameter 60 cm . Pada rak-rak bertingkat di dua bangunan itu ditanam selada, sawi, dan terong. Bagian pipa PVC yang terbuka ditutup styrofoam setebal 4 cm. Sebagai 'lubang tanam', styrofoam itu dilubangi setiap 8 cm.
Begitu styrofoam itu diangkat, tampaklah akar tanaman yang menjuntai ke bawah. Di pangkal akar terlihat busa bekas menyemai benih. Busa tersebut dijejalkan dalam pot plastik kecil berdiameter 2 cm. Akar sawi dan selada yang menembus lubang didasar pot terendam air setinggi 3,5 cm.

Untuk mencegah meluapnya air, setiap pipa PVC dilengkapi saluran pembuangan air. Kelebihan air tidak terbuang tapi masuk ke pipa PVC di bawahnya. Setelah sampai ke pipa paling bawah, air masuk ke parit kecil yang mengalirkan air itu kembali ke bak air yang ada dibelakang greenhouse. Dari bak ini air kembali bersirkulasi ke pipa-pipa.

Jika sawi dan selada ditanam vertikal, tidak demikian dengan tomat. Tomat ditanam dibedengan terbuat dari kaleng segi empat memanjang. Ketinggian bedengan dari atas tanah 80 cm. Bagian atas bedengan ditutup styrofoam setebal 4 cm. Di keempat sudutnya ada empat batang besi setinggi 3 m. Pada setiap batang besi direntangkan kawat sebagai tampat menjalarnya tomat. Setiap bedengan berisi 5 tanaman dengan jarak antar tanaman 60 cm.

Lihat juga : - Anggrek Aneh dari Irian
                      - Dua Varietas Unggul Cabai, Asal Tanindo
                      - Mawar Baru, Tanah Baru
                      - Pengolahan Tanah Konservasi

Efisiensi Lahan


Keuntungan utama bertanam sayur secara vertikal ialah efisiensi lahan. Jika ditanam secara konvensional dengan jarak tanam 8 cm, lahan yang dipakai untuk satu rak maksimal hanya bisa diisi dua baris selada. Setiap baris berisi 8 tanaman. Total populasinya hanya 16.

Pertanian dan peternakankuBercocok Tanam Vertikal Sistem Hidroponik

Dengan kombinasi sistem bertingkat dan hidroponik, kepadatan tanaman bisa meningkat drastis. Jarak tanam tetap 8 cm. Karena bertingkat empat dan setiap sisinya masing-masing berisi 8 tanaman, maka pada luasan yang sama total populasi 64 tanaman. Karena memakai sistem NFT, maka pupuk diberikan dengan cara melarutkannya dalam air. Petani selada di Taiwan, yang juga memakai teknik NFT, selalu meramu pupuknya sendiri.

Terima Kasih Atas Kunjungannya dan Semoga Bermanfaat
Sumber : Majalah Trubus